Dapat apa sih dari berkomunitas?
Dalam 6 tahun belakangan bisa dibilang banyak ke sana kemari, bikin ini dan itu, ikutan sana dan sini, yang menghabiskan waktu sekitar 30-40% per bulan untuk sesuatu yang bisa dibilang tidak ada manfaat langsungnya. Pertanyaan macam “hah, ga dibayar bikin ini itu?” “ga dapat apa-apa?” bisa dibilang sudah jadi pertanyaan umum yang selalu ditanyakan oleh orang-orang terutama dari non creative.
Intinya adalah semua hal yang bisa dibilang tidak ada manfaat langsung itu namanya adalah berkomunitas. Hal-hal yang dari 2010 coba saya rintis bersama teman-teman seperti FOWAB, HackerspaceBDG, GeekFest, hingga yang sekarang 1000 Startup. Belum lagi beberapa kegiatan seperti open data, civic tech, facilitate Startup Weekend, sharing as Google Dev Expert, dan mentoring at Google Launchpad. Semua kegiatan ini bisa dibilang tidak ada manfaat langsungnya apalagi uang, tapi manfaat tidak langsungnya? Justru semua itu yang bikin saya bisa menulis cerita ini dan berharap makin banyak yang bisa bikin perbedaan.
Tulisan ini muncul awalnya pada saat Google meminta masukan saya untuk mencari calon Google Developer Expert baru di Indonesia. Bisa dibilang untuk teman-teman developer di Indonesia yang punya kemampuan tinggi cukuplah banyak. Bahkan pengalaman dan kemampuan mereka bisa saya bilang jauh di atas saya. Tapi pertanyaannya sebenarnya berapa banyak sih yang mau berbagi dan mengajarkan ilmunya ke orang lain? Banyak ga sih yang mau aktif dan berkontribusi di komunitas tanpa manfaat langsung. Ternyata mencari orang yang punya kemampuan tapi juga aktif berkontribusi buat komunitas tidaklah gampang. Orang yang mau menghabiskan sebagian waktunya tanpa ada manfaat langsung yang kelihatan seperti barang dan uang. Karena itu tulisan akhirnya muncul ingin menceritakan apa yang saya dapatkan secara tidak langsung dari komunitas sehingga lebih banyak yang mau berkontribusi ataupun menggagas komunitasnya.
Manfaat utama komunitas buat saya adalah menambah jaringan, sejak mendirikan FOWAB dan HackerspaceBDG sebagai komunitas creative industri web di Bandung bisa dibilang hampir sebagian besar perusahaan yang ingin berkomunikasi dengan teman-teman kreatif Bandung pasti akan melalui FOWAB, tepatnya saya, karena sayalah yang mengelola website, social media, email, dan kontak lainnya dari FOWAB dari awal berdiri 2010 hingga sekitar 2014 sebelum saya serah terimakan ke Dimas. Sebut saja Google, Mozilla, Techinasia, Baidu, Dailysocial, The Asia Foundation, dan lainnya yang ingin bertatap muka dengan teman-teman kreatif industri web di Bandung mereka akan menghubungi FOWAB untuk bisa membantu mereka mengadakan meetup atau workshop.
==Hackerspace V1, first coworking space in Indonesia, initiated by FOWAB==
Dari FOWAB-lah saya bisa bertemu Yansen dari Kibar yang menjadi partner saya di GeekFest dan 1000 Startup. Dari FOWAB saya bisa involve di beberapa program Mozilla, FOWAB, hingga startup Finlandia, Blaast yang akhirnya dibeli oleh Facebook. Dari FOWAB-lah akhirnya saya sekarang jadi Developer Outreach di The Asia Foundation. Dari FOWAB-lah juga bisa akhirnya terlibat sebagai Google Developer Expert dan mentor di Google Launchpad. Dari FOWAB-lah bisa bertemu partner saya di Kolaborasi randomly di sebuah dorm hostel di Singapore, hingga menjalankan program inkubator startup di Bandung. Bisa dibilang dari FOWAB-lah saya mendapatkan apa yang menjadi kesibukan saya sekarang. Semua berawal dari keinginan saya untuk bisa kenal dengan teman-teman yang bekerja di bidang yang sama.
==Facilitating Startup Weekend Bali Social Innovation 2016==
Memberi sebenarnya menerima lebih banyak. Ini teori yang saya percaya terutama dalam kegiatan komunitas. Pada saat saya memfasilitasi Startup Weekend, sebenarnya saya mencuri ide-ide orang-orang yang mereka pitch ke juri. Pada saat saya mentoring startup, pada dasarnya saya belajar bagaimana mereka menyelesaikan masalah yang mereka hadapi. Pada saat saya jadi pembicara di suatu event, sebenarnya saya justru memperdalam pengetahuan saya di topik yang saya bicarakan tersebut. Jadi bisa dibilang kegiatan komunitas yang saya jalankan sebenarnya memberi manfaat langsung juga walaupun tidak kelihatan seperti layaknya uang atau barang.
Dengan proses regenerasi yang baik dalam komunitas juga akan membantu kita mendapatkan talenta-talenta baru yang berkualitas. Hal ini memudahkan kita yang memiliki perusahaan karena rahasia lagi kalau di industri digital saat ini sangat susah mendapatkan talenta yang berkualitas. Ikatan yang terjadi kalau talenta didapatkan dari proses hiring biasanya sangat mudah putus dibandingkan yang bertemu dalam komunitas. Karena dalam komunitas semua adalah keluarga, sehingga masih ada etika dan pertemanan dalam suatu hubungan. Bukan cuma sekedar pekerja dan pemberi gaji. Di FOWAB sendiri regenerasi bisa dibilang cukup baik karena saat ini FOWAB dan HackerspaceBDG sendiri sudah dikelola oleh orang-orang baru.
Mungkin tidak semua orang bisa bersabar dalam mendapatkan manfaatnya. Dan memang tidak semua orang cocok dalam kegiatan berkomunitas. Tapi kalau kalian ingin membuat perbedaan, jadilan orang yang bukan cuma sekedar ahli di bidangnya, tapi juga mau berbagi dan menginspirasi orang lain.