Kartu ATM Saya Digandakan?
Tadi pagi jam 6 alarm saya bunyi lebih awal di hari minggu. Sengaja saya set lebih awal karena jam 11 harus ke Soekarno-Hatta airport di Tangerang untuk penerbangan ke Kuala Lumpur. Dan sekarang saya di Starbucks Terminal 2 menulis tulisan ini sambil masih mikir, bagaimana ini bisa terjadi.
Jadi tadi pagi pada saat bangun, seperti biasa hal pertama yang dilakukan adalah membuka handphone dan setengah sadar melihat ada notifikasi transaksi dari Bank Mandiri. Setengah sadar saya mikir mana mungkin ada transaksi tengah malam pas saya tidur. Langsung membuka internet banking dan benar, ada transaksi sebesar 4 x Rp 2.500.000,- di ATM area Pondok Indah, Jakarta. Hal ini langsung membuat saya yang tadinya masih setengah mengantuk langsung mengambil handphone dan menelpon 14000 untuk memastikan hal ini.
Seperti biasa, setelah verifikasi data personal saya memblokir kartu saya, customer service tersebut mengkonfirmasi ada transaksi menggunakan kartu dan pin saya di ATM Pondok Indah, Jakarta. Dia lalu disarankan untuk melaporkan kejadian ini ke cabang terdekat untuk penyelidikan. Tapi karena hari ini saya harus ke Kuala Lumpur, jadinya saya mengirimkan email ke [email protected] untuk pelaporan disertai dengan dokumen yang dibutuhkan.
Yang jadi menjadi pertanyaan saya, dalam sebulan terakhir saya kurang dari seminggu ada di Indonesia. Transaksi tarik tunai saya di ATM Indonesia bisa dibilang cuma 3 kali dalam sebulan terakhir. Dua kali di ATM bandara Soekarno Hatta, dan sekali di ATM Bank Niaga di apartement saya. Saya aware isu skimming device yang bisa merekam data kartu ATM pada saat kita bertransaksi di ATM, tapi saya pikir ATM sekarang sudah cukup banyak yang dilengkapi dengan alat pencegah skimming device ini. Seperti ATM Bank Niaga di apartement tempat tinggal saya yang saya gunakan terakhir menarik dana tunai.
Atau jangan-jangan alat hijau di atas yang terpasang di tempat memasukkan kartu justru adalah skimming device? Saya harus mengkonfirmasi ini ke Bank Niaga.
Yang lucu lagi, kenapa transaksi dilakukan pas pukul 00.00? Apakah ingin memanfaatkan jam rekap dan backup sistem Bank Mandiri? Saya pernah kerja di Bank sebagai staff IT, dan setiap tengah malam biasanya internet banking Mandiri tidak bisa digunakan. Asumsi saya ada proses rekap dan backup data harian tiap tengah malam. Terus kenapa tidak menghabiskan dana ada di rekening? Memang transaksi sudah terkena limit transaksi tapi masih ada opsi lain seperti transfer dan belanja. Kalau transfer mungkin akan ketahuan, tapi kenapa tidak gesek belanja aja di supermarket atau lainnya? Beberapa hal yang ganjal sehingga saya sedikit berpikir mungkinkah ini kesalahan sistem Bank Mandiri? Atau memang si pengganda kartu ATM cuma ingin mengambil sesuai kebutuhannya?
Kalau dompet saya hilang dan dan kartu ATM saya digunakan oleh orang lain, saya pasti akan menerima hal ini karena keteledoran saya. Tapi kalau karena kelemahan sistem, dan keamanan mesin ATM yang merupakan tanggung jawab bank, apa nasabah yang harus menanggung? Kalau demikian, apa gunanya menyimpan di bank kalau masih ada resiko karena isu keamanan di bank?
Untuk saat ini saya hanya akan menunggu bagaimana follow up dari Bank Mandiri dan akan terus meng-update cerita ini di sini biar bisa jadi pembelajaran buat yang lain.